Siapa seharusnya yang wajib menyusun Manual Mutu?

Di sebagian Puskesmas mungkin masih salah persepsi dengan pembuatan manual mutu, dimana yang membua adalah orang admen, namun ternyata hal ini sangat salah besar. Karena jika manual mutu hanya diciptakan orang admen yang notabene adalah orang kebanyakan bendahara, SE, dll maka jadinya tidak akan maksimal. Padahal manual mutu adalah kunci dari akreditasi. Bagaimana tidak tanpa manual mutu maka sang surveyor tidak akan bisa menilai dan bisa jadi hasilnya akan jeblok di Admen. Karena kita tau nilai di BAB 1, 2 dan 3 sangatlah tinggi.


menyusun manual mutu puskesmas oleh tim mutu
Maka disini kita haruslah sadar bahwa sebelum anda menciptakan yang lain maka manual mutu harus disusun oleh TIM MUTU, Ketua tim mutu harus bergerak cepat dan menyusun strategi dengan para anggota tim mutu dalam rangka penyusunan manual mutu. Sebaiknya anda jangan asal dalam menyusun manual mutu karena jika anda hanya mendownload dari internet maka hasilnya akan kurang bagus. DI tahun 2015 saja sudah keluar buku pedoman lagi mengenai penyusunan dokumen terbaru termasuk dengan manual mutu. 
Kerangka penysusunan juga sudah sedikit berbeda. Yang terbaik adalah manual mutu dibuat oleh tim mutu yang berisi dari admen, UKP dan UKM, disinilah bisa menghasilkan manual mutu yang bagus dan maksimal. Karena di manual mutu bukan hanya berisi tentang manajemen keuangan melainkan juga manajemen program, tata graha, pelayanan dll. Bagi Puskesmas yang masih mengandalkan manual mutu buatan admen maka sebaiknya di teliti kembali agar hasilnya bisa maksimal kembali. Sedikit share semoga bermanfaat bagi kita semua.

Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Terbaru 2015

Ternyata memang begitu  cepatnya perkembangan dan penyempurnaan dalam rangka kegiatan akreditasi Puskesmas ini, termasuk juga dengan buku pedomannya, mulai dari form SPO yang sekarang kembali berubah nama menjadi SOP, dan juga Sistematika pembuatan manual Mutu dan lainnya ada perubahan yang signifikan. Jadi jangan kaget ketika anda minta form lama yang notabene menggunakan buku pedoman penyusunan dokumen administrasi lama tahun 2014 sekarang agak harus gigit jari, yah soalnya harus edit ulang lagi karena ganti format. Namun tidak masalah karena jika kita hanya mengandalkan kopi paste tanpa memperdulikan isi maka kita malah tidak paham. 

download pedoman penyusunan dokumen akreditasi puskesmas

Memang saat ini semua Puskesmas di Indonesia harus berjibaku untuk bisa terakreditasi, terutama orang orang di admen yang harus optimal dalam bekerja karena menjadi key dalam penilaian nantinya. Maka buku pedoman ini menjadi senjata utama yang wajib dibaca dan dipahami oleh semua petugas puskesmas.


Pada buku pedoman paling baru dan keluar tahun 2015 ini anda bisa melihat di beberapa halaman, terutama manual mutu banyak ada perubahan, anda bisa cermati, silahkan unduh dulu buku pedomannya dan silahkan di baca. Dan bagi anda yang ingin maju akreditasi tahun 2016 sebaiknya anda menggunakan format terbaru ini sehingga tidak harus dua kali kerja nantinya.

Apa Itu RENSTRA Puskesmas Dan Bagaimana Sistematika Pembuatannya ?

Pengertian RENSTRA atau biasa juga disebut dengan rencana kerja lima tahunan puskesmas biasanya akan dibuat sejalan dengan rencana lima tahunan yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kab / Kota, jadi harus sejalan dan mengacu pada Renstra Dinkes. Renstra Puskesmas juga wajib disesuaikan dengan visi, misi, tupoksi Puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Dalam penyusunannya Kepala Puskesmas tidak bisa bekerja sendiri melainkan harus bekerjasama dengan seluruh karyawan / Staff puskesmas dengan jalan melakukan analisis pencapaian kinerja, memilah faktor yang menjadi pendorong maupun juga penghambat, sehingga dapat disusun program kerja 5 tahunan yang dijabarkand alam bentuk kegiatan dan rencana anggaran.

menyusun rencana lima tahunan puskesmas (Renstra)

Dalam penyusunan renstra maka anda harus mengikuti sistematika sesuai yang di contohkan di Buku Pedoman seperti hal di bawah ini :

Bab. I Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas : Berisi tentang profil puskesmas secara umum
B. Tujuan penyusunan renstra 
C. Indikator dan standart kinerja untuk tiap pelayanan dan upaya Pkm.

Bab II. Analisis Kerja
A. Pencapaian kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan Upaya Pusk.
B. Analisis Kinerja : Mlakukan analisis tentang faktor pendukung dan penghambat kinerja Pusk.

Bab III. Rencana Pencapaian Kinerja 5 tahunan
A. Program Kerja dan Kegiatan

  1. Program kerja pengembangan pegawai Puskesmas, misalnya dengan mengirim peserta untuk melakukan seminar, Pelatihan, pengusulan SDM baru, dll
  2. Program kerja pengembangan sarana , contohnya seperti pengadaan alat, pemeliharaaan gedung dll.
  3. Program kerja pengembangan manajemen dan lainnya

B. Rencana Anggaran : Berisi tentang rincian rencana biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan program.

Bab IV, Penutup

Lampiran Renstra
meliputi Matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas

Jika anda ingin melihat lampiran format matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas anda bisa unduh dalam format excel seperti yang sudah kami contohkan.


Kenaikan Tunjangan Golongan Fungsional Tertentu Di Puskesmas, Apa Benar?

Akhir  akhir ini saya menemukan Broadcast message dari BB atau wa yang berisi tentang screenshot lampiran mengenai tunjangan yang diberikan kepada golongan fungsional tertentu. Antara lain untuk dokter umum, dokter gigi, perawat, perawat gigi, bidan,, analis, asisten apoteker dan HS yang merupakan petugas di Puskesmas. Dan memang ini menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi mereka yang belum tau, namun usut punya usut yang di kirim kan gambarnya ini adalah ternyata hanya sebuah lampiran dari Permenkes no 83 tahun 2013, permenkes yang sudah lumayan lama karena sudah hampir 2 tahun yang lalu. PMK ini ditandatangani oleh Ibu Menteri Nafsiah Mboi. Untuk isinya silahkan baca dalam format pdf berikut ini, (silahkan unduh dulu)


contoh tabel kenaikan tunjangan gol. fungsional tertentu tenaga kesehatan yang di BC 

Kalau dari ceritanya saya lihat permenkes ini diciptakan untuk tenaga kesehatan yang berada di naungan Kemenkes, sedangkan Puskesmas sendiri saat ini berada di naungan pemda atau Pemkot, Maka dari itu menurut hemat saya tunjangan ini hanya diberikan kepada instansi atau RS pusat saja, atau mungkin propinsi, tergantung naungan ikut kemenkes atau tidak. Memang hal ini jika kita tidak tau akan menjadi info yang bagus dan akan diharapkan betul, namun jika dilihat kenyataannya sekarang jika memang peraturan tersebut sudah di gedog tahun 2013, jika memang betul seharusnya kita sudah ikut merasakan. Namun ternyata tidak dan ini mungkin betul perkiraan saya yang masuk atau berhak menerima tunjangan ini adalah pegawai di lingkungan pusat yaitu untuk Kemenkes. 
Jadi bagi anda yang memang masuk dalam golongan fungsional tertentu dengan BC semacam ini, saya kira ini hanya tingkah orang iseng dan guyon agar menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Namun kalau boleh menyarankan sebelum anda membaca lampiran saja, sebaiknya anda unduh Permenkes 83 2013 tersebut dalam format full. Bukan hanya mengambil bagian lampirannya saja, karena di bagian depannya juga ada penjelasan mengenai sistem pemberian tunjangan, siapa yang berhak menerima, jam kerja dan jam istirahat. Dll.
Jadi bagi anda golongan fungsional tertentu di lingkungan Puskesmas jangan mau di PHP in dengan info tidak jelas seperti itu, yang di broadcast adalah lampiran di halaman 54 kalau tidak salah, setelah anda download lihat saja betul atau tidak itu sebenarnya adalah permenkes 53 tahun 2013 lalu, dan memang hanya berlaku untuk lingkup naungan Kemenkes. 
Semoga informasi ini bermanfaat dan jika ada yang ingin menyanggah atau memberikan kritik mengenai pendapat pribadi ini silahkan anda tuliskan di bilik komentar di bawah. Terima kasih.

Download Buku Saku Mengenai Permenkes No. 75 Tentang Puskesmas

Satu lagi yang tidak bisa anda lupakan yaitu mengenai permenkes no. 75 tahun 2014, ternyata ada juga terbitan dalam bentuk buku saku, dengan ukuran kecil dan bisa dibawa kemana mana, Buku mini ini berisi tentang simpulan beberapa hal pokok yang menjadi sangat mudah dipahami, dari buku yang kami baca daftar isi dari buku ini antara lain :

  1. LATAR BELAKANG 
  2. POKOK YANG DIATUR 
  3. AKREDITASI PUSKESMAS 
  4. DESKRIPSI LAMBANG PUSKESMAS 
  5. OPTIMALISASI PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS

Jika berminat untuk membaca lebih banyak silahkan anda unduh dulu buku saku mengenai permenkes no. 75 tahun 2014 selengkapnya dalam format pdf..

buku saku permenkes no 75 2014 tentang Puskesmas untuk akreditasi

Dalam sambutan nya Buku saku ini berisikan informasi singkat tentang latar belakang penyusunan peraturan tentang Puskesmas dan pokok-pokok yang tercantum dalam Permenkes No. 75 tahun 2014. Selain berguna bagi petugas atau kepala puskesmas buku ini juga diharapkan bisa dimanfaatkan oleh banyak pihak seperti lintas program, lintas sektor, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait lainnya. 

Penjelasan Mengenai Program Mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien

Program mutu puskesmas dan keselamatan pasien ini berisi beberapa hal yang kami paparkan pada bab ini, jika anda ingin melihat dalam format power point maka silahkan download dulu isinya yang kebetulan kami simpan di gogle drive.

download program mutu pkm dan keselamatan pasian ppt.

Secara rinci isi dari materi di atas adalah sebagai berikut.
1. Workshop mutu puskesmas dan keselamatan pasien:

  • penggalangan komitmen
  • penyusunan tatanilai dan budaya mutu
  • paparan konsep mutu dan akreditasi
  • paparan standar dan instrument akreditasi
  • pembentukan tim mutu puskesmas dan keselamatan pasien:
  • penanggung jawab mutu
  • tim mutu manajerial
  • tim mutu UKM
  • tim mutu UKP/Klinis
  • pemilihan area prioritas untuk pelayanan klinis



2. Workshop dengan tokoh masyarakat dan perwakilan pasien, perwakilan sasaran, lintas sector untuk memperoleh masukan thd mutu dan kinerja puskesmas

3. Perumusan kebijakan mutu:
Mewajibkan semua karyawan berpartisipasi dalam perbaikan mutu
….. Dst (lihat di lampiran 1 pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama)

4. Penyusunan manual mutu

5. Workshop penyusunan perencanaan program mutu puskesmas dan keselamatan pasien

6. Program mutu manajerial:
Monitoring dan Penilaian kinerja manajerial (keuangan, pemeliharaan, pengelolaan sdm, pengelolaan asset, dsb)
Audit internal
Pertemuan tinjauan manajemen
Evaluasi kinerja pihak ketiga

7. Program mutu UKM:
a. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap UKM

8. Program mutu pelayanan klinis:
a. Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis
b. Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Implementasi manajemen risiko pada area prioritas
e. Penyusunan panduan praktik klinis
f. Monitoring dan penilaian sasaran keselamatan pasien
g. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan laboratorium
h. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
i. Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik

9. Program diklat mutu dan keselamatan pasien

  • Implementasi program-program  kegiatan yang direncanakan
  • Kajibanding (kinerja UKM, danUKP) dan tindak lanjutnya
  • Evaluasi keseluruhan program mutu puskesmas dan keselamatan pasien
  • Diseminasi pelaksanaan dan hasil program mutu puskesmas dan keselamatan
  • Pelaporan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota



Manajemen Penataan Tata Graha di Puskesmas

Sebenarnya dalam ppt ini dijelaskan terdapat 5 hal yang penting dalam upaya tata graha lingkungan Puskesmas diantaranya : RINGKAS,RAPIH,RESIK,RAWAT,RAJIN yang disingkat dengan 5R. Nah jika anda ingin jelas maka silahkan lihat dalam format power pointnya dulu, unduh saja :

Unduh Manajemen Tata Graha Puskesmas dalam format ppt

Kami lampirkan juga sedikit isi mengenai manajemen tata graha ini kami ambil dari sub judul untuk :
1. RAPIH
Tehnologi penataan:

  • Tentukan tempat barang yang tepat
  • Tentukan bagaimana cara menyimpan barang sehingga mudah ditemukan dan mudah diambil ketika diperlukan
  • Taati aturan penyimpanan
  • Bagaimana menyimpan barang yang diperlukan
  • Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penyimpanan
  • Pertimbangkan mutu, keamanan, efisiensi, dan konservasi
  • Jangan keliru menafsirkan barang-barang (serupa) dengan nama berbeda
  • Barang dengan nama, nomor, dan tampak serupa harus disimpan berjauhan
  • Gunakan gambar pada papan kalau perlu
  • Bedakan dengan warna
  • Perhatikan nama barang dan di mana lokasi tempat menyimpan (kalau perlu alat diberi tulisan lokasi penyimpanan, dan tempat menyimpan ditulis alat apa yang harus disimpan di tempat tersebut)
  • Lakukan kontrol tiap hari dan jaga agar persediaan tidak habis

manajemen tata graha puskesmas penataan arsip


2. RESIK 
Ancangan tiga langkah pembersihan
Makro: membersihkan segala sesuatu dan menangani penyebab keseluruhan
Individual : membersihkan tempat kerja khusus dan bagian mesin khusus
Mikro: membersihkan bagian dan alat khusus serta penyebab kotoran diidentifikasi dan diperbaiki
Langkah Pembersihan Tempat Kerja Dan Peralatan

  • Bagi daerah kerja menjadi beberapa bagian, alokasikan tanggung jawab untuk tiap bagian
  • Tentukan apa yang harus dibersihkan, urutannya, dan kemudian kerjakan.
  • Perbaiki cara melakukan pembersihan dan alat yang digunakan
  • Tentukan aturan yang harus ditaati 
Berikan adalah sedikit pembahasan mengenai aspek tata graha, untuk penjelasan mendalam bisa anda lihat di format power point di atas. semoga bermanfaat.

Mengenal Kronologis / Jadwal Kegiatan Selama Proses Penilaian dari Komisi Akreditasi

Dalam perjalanannya penilaian akreditasi akan berjalan selama 5 hari dengan jadwal yang tersusun dibawah. Namun juga tetap dimungkinkan jadwal akan berubah tergantung kondisi juga. Maka dari itu FKTP atau Puskesmas memang harus benar benar siap dari berbagai lini agar nanti dalam perjalanan penilaian bisa berjalan dengan baik dan lancar,
Berikut ini kami berikan rangkaian proses / jadwal kegiatan selama kita di datangi tim penilai yaitu komisi akreditasi dari hari pertama sampai ke lima. Kami singkat dari H-1 sampai dengan H-5.

jadwal kegiatan selama proses penilaian

1.  Hari H-1 ( sekitar pk. 19.00 ) :

  • Kepala Puskesmas dan Perwakilan DKK menghadiri pertemuan ini
  • Kepala Puskesmas menyerahkan hard copy paparan yang akan disampaikan pada hari H Penandatanganan kesediaan untuk tidak meninggalkan tempat (puskesmas)
  • Penandatanganan surat pernyataan surveyor
  • Penyampaian jadwal 3 hari
  • Penyampaian kode etik surveyor
  • Menyampaikan susunan acara pada hari H
  • Menyampaikan setting ruangan


2. Hari H 1

  • Pembukaan 
  • Penilaian 


3. Hari H 2

  • Klarifikasi 
  • Penilaian 


4. Hari H 3

  • Klarifikasi 
  • Wawancara Kepala Puskesmas
  • Wawancara Lintas sektor (UKM) & Pasien (Yanis) 
  • Observasi Puskesmas (Admen) 
  • Penilaian 
  • Exit Conference 


5. Hari H + 1

  • Surveyor pulang

CARA MEMBUAT FORM FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS (FMEA)

Di Puskesmas juga ada kalanya kita harus membuat FORM FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS (FMEA). Berbeda dengan RCA (analisis akar masalah), pada FMEA ini lebih ke pada mengatasi kejadian kejadian yang menimbulkan resiko yang belum terjadi atau bisa saja akan terjadi dimasa datang. Form ini dugunakan untuk mengidentifikasi kesalahan, termasuk penyebab dan efek yang ditimbulkannya dalam proses yang kita selenggarakan di Puskesmas. Setiap komponen, kesalahan, dan akibat yang mungkin terjadi dalam sistem yang sudah dibangun akan dituliskan dalam lembar kerja khusus yang disebut Form FMEA. Untuk Formnya mari kita lihat di bawah ini :

Silahkan download langsung untuk penyusunan form FMEA....

cara membuat form fmea


UNIT KERJA :
 Tim FMEA:
 a. Ketua Tim :
 b. Anggota:
 c. Petugasnotulen:
 d. Peranmasing-masing

  1. Gambarkan alur proses yang akan dianalisa: 
  2. Identifikasi failure mode : 
  3. Tujuanmelakukananalisis FMEA: 
  4. Identifikasiakibatjikaterjadi failure mode untuktiap-tiap failure mode 
  5. Identifikasikan kemungkinan penyebab daritiap failure mode, dandeskripsikanupaya-upaya yang sudah dilakukan ( kalauada) untukmengatasi failure mode: 
  6. Lakukanpenghitungan RPN ( Risk Priority Number) dengan menggunakan matrikssbb: Tahapan proses Failure mode Akibat S (Severity) Kemungkinansebab O (Occurrence) Upaya kendali yg sdh dilakukan D (detectability) RPN 

Cara Membuat Form Analisis Akar Masalah (RCA) Pada Istitusi

Berikut ini kami berikan form analisis akar masalah yang gunanya untuk mengidentifikais masalah yang dialami pada sebuah institusi kesehatan seperti Puskesmas :

1.
Kejadian yang akan dianalisa :
  
2.
Tim RCA:

a.     Ketua Tim :

b.    Anggota ( pastikansemua area terkaitterwakili)



c.     Petugasnotulen:
3.
Tanggal pelaksanaan RCA: mulai……………………selesai……………………..

4.
Pengumpulan data daninformasi:

a.    Observasilangsung:




b.    Dokumen:



c.    Wawancara:




d.    Waktukejadian (isi table dibawahini:


WAKTU





Kejadian





InformasiTambahan





Good practice (kalau ada)





Masalahpelayanan







e.      Staf yang terlibat ( pelaku) danwaktu:
Stafpelaku
Waktu



















f.       Identifikasimasalahdalampengelolaanpelayananpasien:
Masalah
Penjelasan








5. Analisis Sebab Masalah :
a. Tehnik Mengapa:
Masalah:


Mengapa


Mengapa


Mengapa


Mengapa


Mengapa


Mengapa



  
b. Analisis Penyimpangan
Prosedur yang Normal (SOP)
Prosedur yang dilakukan saat insiden
Apakah terdapat bukti penyimpangan dalam proses
















c.    AnalisisBarier
Barierapa saja yang sudah ada terkait masalah ini
Apakah barrier tersebut  ada /dilakukan
Mengapa barrier gagal, dan apa dampaknya













d.    Fish bone analysis (gambarkan diagram tulangikan )

  
e.    Faktor-faktor yang berkontribusi :
1.            Faktordiluar FKTP ( regulasi/peraturanperundangan, ekonomi, sosialbudayadsb)


2.            FaktorOrganisasidanmanajemen:
a.    OrganisasidanManajemen:
b.    Kebijakan Internal :
c.    Prosedur :
d.    Administrasi :
e.    Budayakeselamatan:
f.     SDM
g.    Pendidikan/pelatihan/kompetensi

3.            FaktorLingkunganKerja
a.    Bangunan :
b.    Lingkungan
c.    Peralatan/perlengkapan:

4.            FaktorKontributor: Tim Kesehatan
a.    Supervisidankonsultasi
b.    Konsistensipelaksanaantugas
c.    Kepemimpinandantanggungjawab
d.    Responsterhadapkejadian

5.            Faktor contributor : Staf
a.    Kompetensi
b.    Stressor fisikdan mental

6.            Faktor contributor: Tugas
a.    Ketersediaan SOP
b.    Ketersediaandanakurasihasil test
c.    Faktorpenunjangdalamvalidasialatmedis
d.    Disaintugas

7.            Faktor contributor : Pasien
a.    Kondisi
b.    Personal ( kepribadian, bahasa, kondisisosial, keluarga)
c.    Pengobatan
d.    Riwayat
e.    Hubunganstafdanpasien

8.            Faktorkontibutor: Komunikasi
a.    Komunikasi verbal’komunikasi tertulis



6. Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut 

Akar Masa lah
Tin dakan
Tingkat Pelaksana
Penang gung jawab
Wa ktu
Sumber daya yang dibutuhkan
Bukti penyele saian
Pa raf